Entri Populer

Rabu, 17 Agustus 2011

Duet Kawasaki KSR 110, Thailand Punya Gaya

D






Harus diakui bahwa jika ingin modifikasi Kawasaki KSR, maka apa yang ada di Thailand bisa dijadikan sebagai acuan. Hal itu karena motor ini sudah lebih dahulu hadir di sana dan mendapat sambutan positif.

Beberapa produsen variasi juga sudah membuat produk bolt-on yang siap pakai. Satu hal lagi, bukan hal yang tabu mencoba mengadopsi style di sana. Tentu saja dengan modifikasi di beberapa sektor, tidak mengcopy 100%.

Hal itulah yang dilakukan Rian Tjah­yadi dari Aboben Variasi (AV), Denpasar. "KSR memang masuk motor hobi dan eksklusif, jadi orang-orangnya juga enggak mau ganti total. Apalagi ini masih tergolong motor baru," cuap Rian.

Dengan alasan itu, konsep modifikasi ini dibuat. Lihat saja KSR yang berwarna hitam. Karena Rian ingin tampilan yang benar-benar ngejreng maka dipilih variasi bolt-on berwarna merah.


"Selain itu warna merah juga cocok disandingkan dengan bodi yang sudah dominan hitam," kata pria berambut lurus ini lagi. Mulai dari pelindung sok, footstep, cover engine, cover tutup oli dan sejumlah pernik pendukung kecil lainnya.

Sebenarnya selain warna merah, Bikers juga mengeluarkan kelir lainnya. Misalnya saja gold, silver, titan, black dan blue. Tapi, dengan selera modifikasinya yang sudah teruji di berbagai contezt maka dipilih kelir merah. Total, tanpa ada gabungan dengan warna yang lain.

Memang dengan pemasangan sekian banyak atribut ada kesan motor terlihat ramai dan norak. Tapi, itulah pilihan yang harus dilakukan jika ingin tampil atraktif.



Beda halnya dengan KSR yang hijau. Memang terlihat lebih simpel. "Tidak terlalu banyak dijejalkan variasi, konsepnya lebih sporty," tambah pria yang buka bengkel plus toko di Jl. Hasanudin No. 48, Denpasar, Bali ini.

Pengerjaan dimulai dengan mengecat seluruh rangka. "Pakai ijo sesuai identitas Kawasaki, tidak hanya pada rangka, swing arm pun dikasih warna," cuapnya panjang-lebar.

Kesan sporty tambah kuat dengan pemasangan sepatbor model balap. "Mereknya Shark dengan desain meniru motor sport atau moge," tambahnya.

Tambah sip lagi penggunaan knalpot double muffler di bawah jok. Kesan garang dan sportynya semakin dapat. "Ini pilihan style buat mereka yang tidak mau terlalu banyak belanja variasi bolt-on," tegas pria yang rajin berkunjung ke event motor show di Thailand atau Taiwan. Jadi. sekarang sudah ada panduan memodifikasi KSR biar jadi lebih fashionable atau gaya.



Substitusi Lampu

Membuat kedua motor ini terlihat lebih gaya, Rian tidak hanya asal tempel barang. Sudah pasti ada skill modifikasi yang juga dikeluarkan. Silakan lihat pada bentuk buritan sekarang.

Rian terbukti menggunakan stop lamp LED yang merupakan variasi Ninja 250R. Ini murni trik atau hasil ide kreatif, bukan meniru apa yang sudah lazim dilakukan di Thailand.


"Sebab lampu Ninja 250R memang bisa plek dengan dudukan lampu belakang KSR," ungkap Rian lagi. Selain itu untuk urusan kabel kelistrikan lainnya juga tidak ada lagi hambatan berarti.

Karena sudah LED, maka kesan modern juga sedikit tergambar saat menyala. Trik seperti ini sangat diperlukan dalam memodifikasi supaya mendapatkan hasil yang menarik tanpa harus repot dalam urusan instalasi. Layak untuk ditiru dan dicoba.

DATA MODIFIKASI
Pelek: Variasi Thailand
Setang: Protaper
Knalpot: Variasi Thailand
Tutup tangki: KSR
Sepatbor: Shark
AV: (0361) 223926

Duet Kawasaki KSR 110, Thailand Punya Gaya

http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Modifikasi/2011/08-Agustus/20110811-MIOdrag-2.jpg

Yamaha Mio, Tembus 7,056 Detik





Blar... blar... Itu suara galak dari knalpot Yamaha Mio geberan Ayip Rosidi dari MC Racing. Waktunya tembus 7,056 detik jarak 201 meter di kelas FFA pada Day Battle Pertamina Enduro-KYT Drag Bike di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogja. Beberapa minggu lalu.

Turun di kelas FFA cukup mengandalkan mesin 340 cc. “Itu didapat dari penggunaan piston LHK yang punya diameter 71 mm,” jelas Miekeel, bos MC Racing yang senang karena juara 1.

Pada event garapan Trendypromo Mandira itu, Yamaha Mio ini dibarengi dengan penggunaan kruk as kerbau baru buatan Thailand. “Punya stroke atau panjang langkah piston sampai 86 mm,” jelas Miekeel yang Mio-nya sudah ditawar Rp 65 juta, tapi belum dilepas. Mau berapa?

Paduan antara diameter piston 71 mm dan stroke 86 mm, bisa dihitung volume silindernya. Yaitu mencapai 340 cc. Paling penting lagi, untuk mengurangi gesekan, ring piston dikikis sampai kecil. Itu kerjaan mekanik Thailand lho.


Namun Mieekel tidak percaya begitu saja pada mekanik negeri Gajah Putih itu. Seperti klep isap 35 mm dan buang 30 mm. Asalnya menggunakan klep besi biasa. Oleh Mieekel malah diganti pakai material yang lebih ringan, menggunakan bahan titanium.

Aslinya klep ringan ini milik Suzuki RMZ450. Bandingkan dengan klep bawaan dari Thailand yang batangnya 5,5 mm aslinya punya mobil. Pasti berat.

Diameter intake juga aneh. Lubang inlet dibuat 35 mm. Sama dengan diameter klep isap dong? Iya, tapi bentuknya tidak lagi dibikin membulat. Tapi, oval seperti telur. “Pada sisi samping bosh klep dibuat melebar,” ucap pria endut yang menurunkan Mio 300 cc juga tapi tidak juara karena jump start. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 45/100-17
Ban belakang : Vee rubber 60/80-17
Roller : 10 gram rata
Bahan bakar : Bensol
MC Racing: (021) 6289637

Honda GL-Pro, Robotic Fighter





Berbagai macam konsep West Jateng Style (WJS) yang streetfigheter (SF) pernah muncul. "Konsep lain sudah bosan, saya sedang mengembangkan tema Robotic Fighter," buka Suswanto, modifikator GL-Pro ini yang ikut menyebarkan virus WJS tadi

Maksudnya konsep yang berbau ala robot. Contohnya pada Honda Gl-Pro lawas milik Uguh Hermawan asal Kota Pemalang, Jawa Tengah. Ciri robot dibalut manis pada lampu depan. Sosok kaku dan berkesan lekuk tegas sengaja diperlihatkan dengan jelas.

"Sengaja lampu depan dibikin kecil dengan cover mungil pula. Sehingga bagian sok depan bisa lebih terlihat menonjol. Komponennya diambil dari lampu variasi mobil," papar ayah satu putra ini.


Kesan kokoh dan serba menyiku juga ikut ditampilkan pada shroud alias sayap tangki depan. Walaupun kotak namun terlihat manis. Jika ditengok dari depan baru terlihat bolongan udara yang juga bisa berfungsi ganda mendinginkan mesin. Namun sayang cuma di bentuk saja. Karena secara fungsi masih nihil alias nggak ada. Sebab GL-Pro memakai pendingin udara, bukan liquid system.

Sebagai finishing kelir gelap dipilih. Padahal akan jadi lebih sip lagi jika memilih warna terang. Ingat para jagoan yang ada di Transformers ?

Hemat Di Monoarm

Biar keren, Wanto juga tergoda pakai mono arm. "Tapi, saya akali dengan membuat sendiri biar hemat. Komponen yang paling mahal justru ada di pelek yang dibanderol sekitar Rp 500 ribu. Kalau mono arm bisa kurang dari itu," cuap builder yang lagi banyak kebanjiran order ini.

Mekanismenya sederhana dalam aplikasi ini. Yang dirasa paling sulit adalah memperhitungkan dimensi jarak sumbu roda. Untuk pemasangan pelek belakang, sedikit pusing. Pelek lungsuran Honda Estilo ini memiliki lebar 7 inci. Lebih lebar dari pelek limbah moge yang rata-rata bermain 6 inci.


"Makanya diambil jalan keluar melebarkan gir depan setebal 6 gir yang dilas listrik agar kuat. Sehingga gir depan lebih menjorok keluar dan bisa lurus dengan gir belakang," yakin Wanto yang suka pelihara jenggot ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 120/70-17
Ban belakang: Dunlop 190/55-17
Sok belakang: Jupiter MX
Pelek: Sprint
Knalpot: Handmade

odifikasi Honda Tiger, 2007 (Jakarta) Honda Tiger, Lampu Scoopy Tangki Byson

M




Keinginan Dedi memiliki pacuan bergenre streetfighter terpenuhi. Honda Tiger miliknya, kini berganti wajah sesuai hasrat terpendam. Dua part dari motor terbaru di Tanah Air, jadi panduan buat modif Tiger milik Karyawan Bank BCA cabang Daan Mogot, Jakarta Barat ini. Ya, lampu belakang Honda Scoopy dan tangki milik Yamaha Byson.

Tapi, kesibukan Dedi membuatnya tidak bisa melakukan proses modifikasi sendiri. Untuk itu, pria yang tinggal di Semanan, Cengkareng, Jakarta Barat ini menyerahkan ke workshop Xsoul di Jl. Bandengan Utara 3 No. 18, Jakarta Barat.

Sebenarnya, untuk pemasangan lampu Scoopy itu atas permintaan Dedi sendiri, lho. “Dia ingin pasang lampu itu sebagai variasi tambahan di single sitter. Biar enggak terlalu polos dan juga tidak tampil biasa,” ungkap Tjandra Lumanto selaku owner Xsoul.

Memang sih! Sepertinya hingga sekarang, belum ada yang berpikir macam itu. Ya, kreatif untuk menambah variasi tambahan di penutup jok pembonceng. Toh, cover ini enggak bakal yang ada dudukin juga kan. He..he..he...


Awalnya, Tjandra hanya ingin mengaplikasi mika terluar saja. Tapi, Dedi ingin pasang reflektornya juga. “Iya, karena Dedi juga ingin lampu ini berfungsi sebagai lampu rem,” bilang modifikator yang juga kerja sebagai Credit Marketing Officer (CMO) di Adira Kelapa Gading ini.

Padahal, buat lampu rem sendiri sudah ada tuh. Pakai stop-lamp variasi milik Kawasaki Ninja 250R yang model LED. Sama seperti bodi belakang yang juga contoh bodi Ninja No Pek Go.

Tapi, karena reflektor yang besar ikut terpasang, posisi mika dibuat agak menonjol. Begitu juga dimensi fiber yang menjadi dudukan lampu Scoopy itu. Jadi, enggak harus main potong rangka untuk menyesuaikannya.

Beralih ke tangki Byson. Memang, bukan tangki asli yang dipakai. Melainkan, sebatas kondom alias tangki yang dilapisi fiberglass. Ada alasan tertentu mengapa Tjandra memilih metode kondom.


"Karena kalau pakai fiber, bentuk atau dimensi tangki bisa disesuaikan. Kalau andalkan tangki yang asli Byson, terlalu besar,” ungkap pria 30 tahun itu.

Penyesuaian dimensi tangki termasuk pemangkasan lebar. Setidaknya, oleh Tjandra lebar tangki dibikin pendek sekitar 15 cm. Saat pemasangan, tangki asli Tiger dibuat menyatu dengan kondom. Artinya, enggak bisa dilepas lagi.

Oh ya! Ketika pakai kondom Byson, posisi lubang pengisian bensin ikut diubah. Letaknya, dibuat sedikit lebih mudur. “Iya dong. Kan mengikuti lubang tangki Byson,” tambah pria yang sekarang berambut pendek ini.

Buat melengkapi ubahan yang tergolong lebar, kaki-kaki diperkokoh. Terutama pelek dan ban. Oke deh! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michelin 100/70-17
Ban belakang : Michelin 130/70-17
Spidometer : Koso
Upside down : Variasi
Xsoul : (021) 928-79319